DAFTAR ISI

Memuat...

Sabtu, 04 Mei 2013

Kompor tenaga matahari


Energi thermal matahari (tenaga panas matahari) dapat dimanfaatkan untuk memasak. Untuk keperluan itu, kita harus membuat “kompor” tenaga matahari. Kompor tenaga matahari bukan seperti kompor pada umumnya. Tapi lebih mirip dengan oven. Lebih tepatnya oven jemur.
Anda ingin membuat kompor tenaga matahari? Lihat gambar berikut. Anda pasti mampu membuatnya. Bagi adik-adik, silahkan ajak kakak/orangtua untuk melihat foto disini dan meminta mereka membuatkannya.

Bahan yang dibutuhkan ialah:
1. Tripleks tebal/papan
2. Kaca transparan
3. Paku dan lem secukupnya
4. Alumunium foil atau lembaran berwarna perak.
Gambar contoh lain kompor tenaga matahari















POMPA BAMBU


  1. Sory biarpun ini cuma copy paste.. tpi mungkin berguna buat smua... saya cma pengen berbagi aja, sapa tau ada yng membutuhkan.. bisa coba di praktekkan....
  2. PENDAHULUAN
  3. Di daerah pedesaan sebagian besar cara pengambilan air terdiri dari sumur masih menggunakan timba. Hal ini kurang menguntungkan bila dihitung dari segi waktu dan tenaga yang dipakai untuk menimba air.
    Kegunaan pompa air perlu dikenalkan kepada masyarakat pedesaan. Mereka perlu didorong untuk mencoba cara yang lebih menguntungkan dalam pengambilan air. Waktu dan tenaga yang biasanya digunakan untuk menimba air dapat dimanfaatkan untuk mengerjakan pekerjaan lain.
    Dalam bahasan berikut akan dijelaskan cara pembuatan pompa air yang dapat dikerjakan oleh masyarakat pedesaan. Bahan dan alat-alatnya mudah diperoleh di desa dan biayanya pun murah. Pemakaian serta pemeliharaannya juga mudah.
  4. URAIAN SINGKAT
    Pembuatan pompa bambu ini mudah dan sederhana. Bahan dan alat juga dapat diperoleh dengan mudah. Pompa bambu ini menghisap air dari dalam sumur, dan menekan/mendorong air ke bak penampungan. Pompa bambu terdiri dari : bambu; tabung piston; pengungkit; bambu penghubung dengan
    klep dan dudukan pompa.
  5. BAHAN
    1. 2 (dua) batang bambu yang tua dan kering.
    2. Kayu keras ukuran 6 x 12 cm, panjang 1,5.
    3. Kayu keras ukuran 3 x 2 cm, panjang 2,5 m.
    4. Kayu keras bentuk silinder (diameter sama dengan bambu).
    5. Kayu ukuran panjang 1 m, lebar 4 cm dan tebal 4 cm.
    6. Kulit lunak yang telah dimasak, diameter 20 cm.
    7. Meni.
    8. Cat.
    9. Paku kecil (0,1 inci) ukuran 2 cm, 5 cm dan 15 cm.
    10. Tali ijuk.
    11. Kawat ban bekas mobil diameter 5 cm sebanyak 2 buah.
    12. Seng tipis.
    13. Baut dan mur ukuran 3/8 inci 1 buah, panjang 20 cm dan 1 cm.
    14. Bambu kecil diameter 5 cm, panjang 10 cm 3 buah.
  6. PERALATAN
    1. Gergaji
    2. Pisau raut
    3. Pahat
    4. Sugu
    5. Tali ijuk atau tali plastik
    6. Golok/parang
    7. Kikir kayu atau parut
    8. Catut/gegep
    9. Paku
    10. Palu
  7. PEMBUATAN
    1. Membuat sumur
      1. buat sumur dengan diameter 1 m dan kedalaman 7 m
      2. kedalaman air sumur 2 m
      3. tinggi bibir sumur 1 m
    2. Bentuk dasar pompa bambu (Gambar 1)
      1. bambu I : panjang sama dengan kedalaman sumur
      2. bambu II : untuk tabung piston, yang di dalamnya terdapat piston
      3. bambu III : untuk menyalurkan air ke bak penampungan
        Bambu I, II, dan III dihubungkan dengan bambu kecil yang mempunyai kelep karet. (Gambar 1.) 
    3. Komponen pompa bambu
      1. Pompa bambu terdiri dari bambu, piston, pengungkit, bambu penghubung dengan kelep, dan dudukan pompa. Potong bambu 7,6 meter, kemudian buat lubang untuk menempelkan bambu penghubung dengan jarak 20 cm dari atas (Gambar 2).

        Gambar 1. Bentuk Dasar Pompa Bambu

        Gambar 2. Pembuatan Bambu I
      2. Ukuran untuk tabung piston (bambu II) (lihat Gambar 3a; 3b). Potong bambu untuk menyalurkan air ke bak penampungan (bambu III).
        Gambar 3a
        Gambar 3b

        Gambar 3a. Pembuatan Tabung Piston (Bambu II) Dengan Satu Ruas
        Gambar 3b. Pembuatan Tabung Piston (Bambu II) Dengan Dua Ruas
        Keterangan :
        Lubang I = menghubungkan dengan bambu I
        Lubang II = menghubungkan dengan bambu III
        Panjang bambu III (Gambar 4) tergantung pada tingginya bak penampung, sedang panjang dari bambu ke bak tergantung pada jarak sumur ke bak penampung.
         Gambar 4. Pembuatan bambu III
        Keterangan :
        Lubang 1 = menghubungkan dengan bambu II
        Lubang 2 = menghubungkan dengan bak penampungan
    4. Membuat bambu penghubung dan kelepnya:
      1. Bambu kecil diameter 4 cm, panjang 10 cm, harus pas betul dengan lubang-lubang yang ada di bambu I, II, III. (Gambar 5).

        Gambar 5. Cara Pembuatan Bambu Penghubung
      2. Cara membuat kelep seperti Gambar 6.

        Gambar 6. Cara Membuat dan Memasang Klep
    5. Membuat piston
      1. Piston terdiri dari : tangkai piston; kayu piston bagian atas dan bawah; dan kulit piston. Lihat Gambar 7.

        Gambar 7. Piston
      2. Tangkai piston, ukuran tangkai piston : lebar 6 cm; tebal 3 cm dan panjang 42 cm. Cara membuatnya lihat Gambar 8.

        Gambar 8. Tangkai Piston
      3. Kayu biston bagian atas dan bawah merupakan 2 silinder kayu dengan diameter 7,5 cm dan 7 cm, tebal 2 cm. Bagian tengah diberi lubang
        dengan diameter 1,5 cm. Lihat Gambar 9.

        Gambar 9. Kayu Piston
      4. Dibutuhkan 2 kulit piston (atas, bawah dang tengah). Kulit piston bagian atas dan bawah berdiameter 7,5 cm. Kulit piston bagian tengah berdiameter 12,5.
        Cara memasang piston lihat Gambar 10.

        Gambar 10. Cara Pemasangan Piston
        Keterangan :
        1. Kayu piston bagian atas 4. Kulit piston bagian bawah
        2. Kulit piston bagian atas 5. Kayu piston bagian bawah
        3. Kulit piston bagian tengah 6. Paku penguat
    6. Membuat pengukit pompa
      Kayu pengungkit pompa berukuran panjang 1 m (100 cm); lebar 6 cm dan tebal 4 cm.
      Cara buat lihat Gambar 11

      Gambar 11. Pengungkit Pompa.
    7. Membuat dudukan pompa
      Bahan kayu ukuran 6 x 12 cm, panjang 1 m, 35 cm dan 15 cm dudukan pompa terdiri dari kayu mendatar untuk menempel bambu-bambu I, II, III.
      Kayu tegak untuk pengungkit. (Gambar 12, 13)

      Gambar 12. Membuat Dudukan Pompa

      Gambar 13. Merangkai Dudukan Pompa
    8. Merangkai pompa bambu. (Gambar 14)

      Gambar 14. Merangkai Pompa Bambu
  8. PENGGUNAAN
    1. Pemompaan harus teratur dan hati-hati
    2. Pompa dipakai setiap hari
  9. KEUNTUNGAN
    1. Daya tahan pompa cukup lama
    2. Kapasitas air yang diperoleh cukup besar
    3. Air yang terhisap ke atas jernih
  10. KERUGIAN
    Apabila bahan yang digunakan (bambu) tidak cukup tua, kering dan tebal, akan mengakibatkan kerusakan pada rangkaian bambu. Kerusakan tersebut akan menyebabkan konstruksi dari bambu-bambu tersebut berubah dan tidak berfungsi lagoi.

Cara membuat Lampu Botol Tenaga Surya dengan mudah

Temen2 dah lama nie q ngak update lgi, maklum kmaren lumayan sibuk........
kemaren ngak sengaja pas browsing ngk sngaja nemuin trik yg mungkin berguna bagi masyarakat terpencil, terutama yang belum ada PLN. nie ada trik membuat lampu sederhana, tpi fungsi sama dgn lampu yg biasa buat penerangan...
nie q bagi trik nya...

Meski lampu tersebut hanya bisa menyala selama matahari bersinar, artinya pada siang hari dan tidak tertutup mendung, setidaknya bagi masyarakat tidak mampu hal tersebut sudah sangat berarti. Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya operasional dan pemeliharaan

Dengan memanfaatkan konsep ini anda sudah melakukan sesuatu yang baik untuk Bumi, yaitu pemanfaatan kembali botol plastik. Sudah saatnya pula Indonesia ikut memanfaatkan teknologi sederhana ini.

Bagaimana cara membuat lampunya?
Pertama-tama anda siapkan bahan-bahannya, yaitu:
  • Botol PET* bekas air mineral 
  • Plat logam yang biasanya digunakan untuk atap (biasa disebut "seng")
  • Lem silikon atau lem yang tahan panas dan cuaca
  • Bleach atau bahan yang digunakan untuk pemutih pakaian
  • Air murni atau air mineral
Langkah-langkah pembuatannya sebagai berikut:
Potong plat yang sudah anda siapkan tadi sekitar 9 x 10 inchi dengan gunting khusus untuk logam. Bahan ini bisa dengan mudah anda dapatkan di toko material. Alangkah lebih baik jika anda menggunakan plat bekas yang sudah tidak terpakai lagi. Jangan pernah memotong plat logam dengan kunting kertas, karena akan merusak gunting itu sendiri.
 
Buatlah 2 buah gambar lingkaran dengan perbedaan besar lingkaran sekitar 1-2cm. Ukuran lingkaran dalam kira-kira seukuran dengan diameter botol yang akan digunakan, karena nantinya botol akan dimasukkan ke lubang itu. Potong lingkaran pada sisi dalam. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar.
 
Setelah lingkaran bagian dalam terpotong, buatlah potongan-potongan keluar dengan jarak antar potongan sekitar 1cm. Dengan catatan tidak boleh melebihi garis terluar.




Amplas botol bekas air minum yang sudah anda siapkan. Jangan lupa untuk melepas labelnya. Alasan botol diamplas adalah agar mempermudah proses penempelan.








Masukan botol yang sudah diamplas tadi ke dalam lubang plat yang sudah anda siapkan dengan perbandingan 1/3 ukuran botol untuk sisi yang ada tutupnya (sisi bawah botol lebih masuk). Kemudian oleskan lem dikitar lubang. Oleskan pada dua sisinya agar kualitas daya rekatnya bagus dan terhindar dari kebocoran.




Setelah lem kering, langkah selanjutnya adalah isi botol dengan air mineral hingga hampir penuh kemudian tuangkan sekitar satu tutup botol bleach ke dalamnya.





Lampu botol anda sudah siap digunakan. Sekarang tinggal proses instalasinya. Lampu botol ini setara dengan lampu 55watt.









Untuk proses instalasinya fleksibel dan menurut kebutuhan dan kondisi ditempat anda. Yang harus anda lakukan secara garis besar adalah membuat lubang seukuran botol juga di bagian atap yang ingin dipasangi lampu ini.


Tempatkan perangkat lampu botol anda diatas atap berlubang tadi. Kemudian gunakan paku atau baut untuk mengencangkan sisi-sisi plat lampu botol dengan bagian atap anda.


 Langkah selanjutnya adalah memberi lem disekitar sambungan tadi, agar saat hujan turun air tidak masuk kesela-sela lubang atap anda. Pastikan semua tertutup rapat dengan lem.
Langkah terakhir adalah memberi lem pada tutup botol.










Demikianlah penerapan teknologi sederhana ramah lingkungan yang sudah menerangi jutaaan manusia. Sekarang giliran anda berbagi dengan orang-orang di sekitar anda supaya mereka mendapat penerangan juga tanpa harus memasang lampu dan menyalakan listrik di siang hari. Kita bisa lebih berhemat dan mengurangi emisi CO2

Jumat, 08 Maret 2013

MATERI TANAM LCC


1.      PENDAHULUAN


Legume cover crop (LCC) adalah tanaman dari genus Leguminosa (buah berpolong/ kacangan).  Manfaat pembangunan penutup tanah adalah sebagai berikut :

a.  Menekan pertumbuhan gulma.
b.  Memperbaiki kondisi fisik tanah.
c.  Mengurangi erosi tanah.
d.  Memperbaiki sifat kimia tanah dengan mengikat N dari udara
e.  Mempertahankan kelembaban dan kandungan air tanah.
f.  Mempercepat dekomposisi bahan organik

2.       BAHAN TANAMAN

Kriteria yang digunakan dalam memilih legume cover crop antara lain :

a.  Sitem perakarannya tidak mengganggu tanaman utama
b.  Bukan pesaing berat bagi tanaman utama dalam penyerapan unsur hara dan air.
c.  Mudah diperbanyak baik secara vegetatif maupun generatif
d.  Pertumbuhannya cepat dan berpotensi menekan gulma.
e.  Tahan terhadap hama, penyakit dan kekeringan serta bukan merupakan tanaman inang bagi hama dan penyakit tanaman utama.
f.  Memberikan bahan organik yang tinggi.

2.1.    JENIS KACANGAN

  Calopogonium caeruleum       (CC)
  Calopogonium mucunoides    (CM)
  Centrosema pubescens           (CP)
  Pueraria javanica                   (PJ)
  Psophocarpus palustris          (PP)
  Mucuna cochinchinensis        (MC)
  Mucuna bracteata                  (MB)
  Flemingia sp                           (FL)
  Desmodium ovalifolium          (DO)

2.2.    KARAKTERISTIK KACANGAN

A. Calopogonium caeruleum (CC)

Kelebihan dari CC adalah :

  Tumbuh merambat dan mudah dibedakan karena daunnya hijau mengkilat, permukaannya licin, berduri halus, berbentuk oval/hati dengan ukuran 3-5 cm. 
  Tahan naungan, tahan bersaing dengan gulma lain, toleran terhadap hama dan tahan kekeringan.
  Dapat distek.  Penanaman dengan stek diperlukan 1.000-1.300 stek/ha.

Kelemahan dari CC adalah :
  Kemampuan menghasilkan biji kecil. 
  Harga cukup mahal.

B. Calopogonium mucunoides (CM)

Kelebihan dari CM adalah :

  Dapat tumbuh pada ketinggian 0-300 m diatas permukaan laut.
  Produksi daun selama 5 bulan dapat mencapai 20 ton sehingga sangat baik sebagai pensuplai unsur  N kedalam tanah.
  Bijinya kecil-kecil memiliki daya tumbuh sedang.

Kelemahan dari CM adalah :

  Tidak tahan bersaing dengan gulma.
  Berumur pendek.

C. Centrosema pubescens (CP)

Kelebihan dari CP adalah :

  Dapat tumbuh pada ketinggian 0-300 m diatas permukaan laut.
  Tahan naungan dan kekeringan.
  Dapat menghasilkan biji sebanyak 1.000 kg/ha

Kelemahan dari CP adalah :

  Pertumbuhan agak lambat.
  Berumur pendek.

D. Psophocarpus palustris (PP)

Kelebihan dari PP adalah :

  Dapat tumbuh pada ketinggian 0-1.000 m diatas permukaan laut.
  Tahan naungan dan kekeringan.
  Dapat tumbuh pada tanah asam seperti gambut.

Kelemahan dari PP adalah :

Pertumbuhan pada 3 bulan pertama agak lambat.
E. Mucuna cochinchinensis (MC)

Kelebihan dari MC adalah :

  Pertumbuhan sangat cepat dan dalam 3 bulan sudah 100% menutup.
  Secara alamiah mati setelah 6-8 bulan.

F. Mucuna bracteata (MB)

Kelebihan dari MB adalah :

  Tumbuh cepat.
  Menekan pertumbuhan atau mematikan gulma lain.
  Dapat memfiksasi Nitrogen udara.
  Toleran terhadap kekeringan dan naungan.
  Jarang terkena hama atau penyakit.

Kelemahan dari MB adalah :

  Kompetitif dengan tanaman utama dalam kebutuhan air dalam tanah.
  Harga sangat mahal.

2.3.      KOMPOSISI KACANGAN

Beberapa perbandingan campuran biji kacangan yang biasa digunakan diperkebunan kelapa sawit, sebagai berikut :

Alternatif
Jenis Kacangan (kg/ha)
CC
PJ
CP
PP
CM
MC
MB
DO
1
1
3
-
-
-
-
-
-
2
-
3
8
-
-
-
-
-
3
-
-
12
8
-
-
-
-
4
1
-
8
-
-
-
-
-
5
-
2
1
-
2
-
-
-
6
0,6
-
-
2,3
2,8
-
-
-
7
0,6
-
-
3,4
-
1,7
-
-
8
0,6
5
-
-
-
-
-
-
9
1
-
8
-
-
-
-
-
10
-
3
2
-
2
-
-
-
11
0,5
3
-
-
2
-
-
-
12
-
3
-
-
5
-
-
-
13
-
4
3
-
4
-
-
-
14
-
3
-
-
5
-
-
-
15
0,25
-
3
2
2
-
-
0,25
3.       PERSIAPAN MENANAM KACANGAN

  Areal bersih dari gulma.
  Penanaman dapat dilakukan setelah pekerjaan memancang dan/atau melobang.
  Biji kacangan harus diberi perlakuan dahulu untuk memudahkan perkecambahan

3.1.    PERLAKUAN BIJI KACANGAN

Beberapa cara supaya biji kacangan cepat berkecambah antara lain :

(a)     Perendaman biji dalam air.

Biji direndam selama 2 hari didalam air panas bersuhu 75oC.  Setelah perendaman kemudian dikeringkan.

(b)     Perendaman biji dalam larutan gliserin.

Biji direndam selama 2 hari didalam larutan gliserin bersuhu 60oC.  Setelah perendaman kemudian dikeringkan.

(c)     Perendaman biji dalam larutan asam.

Biji direndam didalam larutan asam sulfuric (4 % dari berat biji) memakai gelas plastik atau wadah alumunium.  Lama perendaman tergantung pada jenis kacangan, sebagai berikut :

  Calopogonium sp      :      8 menit
  Centrosema sp          :      8 menit
  Pueraria sp               :    15 menit
  Flemingia sp             :    10 menit

Setelah perendaman biji harus dicuci bersih untuk menghilangkan pengaruh asamnya dan dikeringkan.

(d)     Pemecahan kulit biji.

Biji dicampur pasir dan dimasukan dalam drum.  Kemudian drum yang berisi biji  + pasir diputar memakai elektro motor kecil (0,5 HP) 75 rpm sampai kulit biji terlihat retak-retak.

Kacangan yang telah diberi perlakuan tersebut diatas kemudian dicampur dengan 10 gr Rhizobium kompos untuk setiap 10 gr campuran kacangan.  Caranya :

(a)     Rhizobium dicampur dengan air 0,25 lt, kemudian campuran kacangan sebanyak 10 gr dimasukan kedalam larutan Rhizobium dan diaduk rata sampai semua biji kacangan basah. 
(b)     Biji kacangan yang telah diinokulasi tersebut dikering anginkan (jangan terkena sinar matahari langsung).

(c)     Setelah kering kemudian dicampur pasir + Rock Phosphate (RP).  Pencampuran biji kacangan dengan RP yaitu 1 bagian campuran kacangan + 1 bagian RP + 1 bagian pasir.