1. PENDAHULUAN
Legume cover crop (LCC) adalah tanaman dari genus Leguminosa (buah berpolong/
kacangan). Manfaat pembangunan penutup
tanah adalah sebagai berikut :
a. Menekan
pertumbuhan gulma.
b. Memperbaiki
kondisi fisik tanah.
c. Mengurangi
erosi tanah.
d. Memperbaiki
sifat kimia tanah dengan mengikat N dari udara
e. Mempertahankan
kelembaban dan kandungan air tanah.
f. Mempercepat
dekomposisi bahan organik
2. BAHAN
TANAMAN
Kriteria yang digunakan dalam memilih legume cover
crop antara lain :
a. Sitem
perakarannya tidak mengganggu tanaman utama
b. Bukan
pesaing berat bagi tanaman utama dalam penyerapan unsur hara dan air.
c. Mudah
diperbanyak baik secara vegetatif maupun generatif
d. Pertumbuhannya
cepat dan berpotensi menekan gulma.
e. Tahan
terhadap hama, penyakit dan kekeringan serta bukan merupakan tanaman inang bagi
hama dan penyakit tanaman utama.
f. Memberikan
bahan organik yang tinggi.
2.1. JENIS KACANGAN
Calopogonium caeruleum (CC)
Calopogonium mucunoides (CM)
Centrosema pubescens (CP)
Pueraria javanica (PJ)
Psophocarpus palustris (PP)
Mucuna cochinchinensis (MC)
Mucuna bracteata (MB)
Flemingia sp (FL)
Desmodium ovalifolium (DO)
2.2. KARAKTERISTIK KACANGAN
A. Calopogonium caeruleum (CC)
Kelebihan dari CC adalah :
Tumbuh merambat dan mudah dibedakan karena daunnya
hijau mengkilat, permukaannya licin, berduri halus, berbentuk oval/hati
dengan ukuran 3-5 cm.
Tahan
naungan, tahan bersaing dengan gulma lain, toleran terhadap hama dan tahan
kekeringan.
Dapat
distek. Penanaman dengan stek diperlukan
1.000-1.300 stek/ha.
Kelemahan dari CC adalah :
Kemampuan
menghasilkan biji kecil.
Harga cukup mahal.
B. Calopogonium mucunoides (CM)
Kelebihan dari CM adalah :
Dapat
tumbuh pada ketinggian 0-300 m diatas permukaan laut.
Produksi
daun selama 5 bulan dapat mencapai 20 ton sehingga sangat baik sebagai
pensuplai unsur N kedalam tanah.
Bijinya
kecil-kecil memiliki daya tumbuh sedang.
Kelemahan dari CM adalah :
Tidak
tahan bersaing dengan gulma.
Berumur
pendek.
C. Centrosema pubescens (CP)
Kelebihan dari CP adalah :
Dapat
tumbuh pada ketinggian 0-300 m diatas permukaan laut.
Tahan
naungan dan kekeringan.
Dapat
menghasilkan biji sebanyak 1.000 kg/ha
Kelemahan dari CP adalah :
Pertumbuhan
agak lambat.
Berumur pendek.
D. Psophocarpus palustris (PP)
Kelebihan dari PP adalah :
Dapat
tumbuh pada ketinggian 0-1.000 m diatas permukaan laut.
Tahan
naungan dan kekeringan.
Dapat
tumbuh pada tanah asam seperti gambut.
Kelemahan dari PP adalah :
Pertumbuhan
pada 3 bulan pertama agak lambat.
E. Mucuna cochinchinensis (MC)
Kelebihan dari MC adalah :
Pertumbuhan
sangat cepat dan dalam 3 bulan sudah 100% menutup.
Secara alamiah mati setelah 6-8 bulan.
F. Mucuna bracteata (MB)
Kelebihan dari MB adalah :
Tumbuh
cepat.
Menekan pertumbuhan atau mematikan gulma lain.
Dapat
memfiksasi Nitrogen udara.
Toleran
terhadap kekeringan dan naungan.
Jarang
terkena hama atau penyakit.
Kelemahan dari MB adalah :
Kompetitif
dengan tanaman utama dalam kebutuhan air dalam tanah.
Harga
sangat mahal.
2.3. KOMPOSISI KACANGAN
Beberapa perbandingan campuran biji kacangan yang
biasa digunakan diperkebunan kelapa sawit, sebagai berikut :
Alternatif
|
Jenis Kacangan
(kg/ha)
|
|||||||
CC
|
PJ
|
CP
|
PP
|
CM
|
MC
|
MB
|
DO
|
|
1
|
1
|
3
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2
|
-
|
3
|
8
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3
|
-
|
-
|
12
|
8
|
-
|
-
|
-
|
-
|
4
|
1
|
-
|
8
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
5
|
-
|
2
|
1
|
-
|
2
|
-
|
-
|
-
|
6
|
0,6
|
-
|
-
|
2,3
|
2,8
|
-
|
-
|
-
|
7
|
0,6
|
-
|
-
|
3,4
|
-
|
1,7
|
-
|
-
|
8
|
0,6
|
5
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
9
|
1
|
-
|
8
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
10
|
-
|
3
|
2
|
-
|
2
|
-
|
-
|
-
|
11
|
0,5
|
3
|
-
|
-
|
2
|
-
|
-
|
-
|
12
|
-
|
3
|
-
|
-
|
5
|
-
|
-
|
-
|
13
|
-
|
4
|
3
|
-
|
4
|
-
|
-
|
-
|
14
|
-
|
3
|
-
|
-
|
5
|
-
|
-
|
-
|
15
|
0,25
|
-
|
3
|
2
|
2
|
-
|
-
|
0,25
|
3. PERSIAPAN
MENANAM KACANGAN
Areal
bersih dari gulma.
Penanaman
dapat dilakukan setelah pekerjaan memancang dan/atau melobang.
Biji
kacangan harus diberi perlakuan dahulu untuk memudahkan perkecambahan
3.1. PERLAKUAN BIJI KACANGAN
Beberapa cara supaya biji kacangan cepat berkecambah
antara lain :
(a) Perendaman
biji dalam air.
Biji direndam selama 2 hari didalam air panas bersuhu
75oC. Setelah perendaman
kemudian dikeringkan.
(b) Perendaman
biji dalam larutan gliserin.
Biji direndam selama 2 hari didalam larutan gliserin bersuhu
60oC. Setelah perendaman
kemudian dikeringkan.
(c) Perendaman
biji dalam larutan asam.
Biji direndam didalam larutan asam sulfuric (4
% dari berat biji) memakai gelas plastik atau wadah alumunium. Lama perendaman tergantung pada jenis
kacangan, sebagai berikut :
Calopogonium sp : 8 menit
Centrosema sp : 8
menit
Pueraria sp : 15 menit
Flemingia sp : 10 menit
Setelah perendaman biji harus dicuci bersih untuk
menghilangkan pengaruh asamnya dan dikeringkan.
(d) Pemecahan
kulit biji.
Biji dicampur pasir dan dimasukan dalam drum. Kemudian drum yang berisi biji + pasir diputar memakai elektro motor kecil
(0,5 HP) 75 rpm sampai kulit biji terlihat retak-retak.
Kacangan yang telah diberi perlakuan
tersebut diatas kemudian dicampur dengan 10 gr Rhizobium kompos untuk
setiap 10 gr campuran kacangan. Caranya
:
(a) Rhizobium dicampur dengan air 0,25
lt, kemudian campuran kacangan sebanyak 10 gr dimasukan kedalam larutan Rhizobium
dan diaduk rata sampai semua biji kacangan basah.
(b) Biji kacangan yang telah diinokulasi
tersebut dikering anginkan (jangan terkena sinar matahari langsung).
(c) Setelah kering kemudian dicampur pasir +
Rock Phosphate (RP). Pencampuran biji
kacangan dengan RP yaitu 1 bagian campuran kacangan + 1 bagian RP + 1 bagian
pasir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar